Cara Tepat Inreyen Mobil Baru

Cara Tepat Inreyen Mobil Baru

Inreyen mobil baru adalah prosedur untuk mengkondisikan komponen di dalam mesin yang baru bergerak dan mendapat beban. Proses adaptasi ini berguna agar antar komponen mesin saling menyesuaikan satu sama lainnya.

Selain itu, inreyen mobil baru ini sekaligus proses pengenalan dan adaptasi karakter mobil dengan pemiliknya. Inreyen disarankan agar tetap dilakukan, apapun model mobil yang dimiliki, baik mobil mesin bensin maupun diesel. Lalu bagaimana cara inreyen mobil baru yang baik dan benar?

Hindari kecepatan tinggi

Cara inreyen mobil baru yang tepat adalah menghindari berkendara kecepatan tinggi dengan putaran mesin tinggi. Disarankan menjaga mesin mobil bekerja di bawah 5.000 rpm atau di bawah kecepatan 100 km/jam.

Hal ini bertujuan agar komponen di dalam mesin bisa menyesuaikan antara satu dengan yang lainnya, serta bekerja dengan baik ke depannya.

Hindari juga melakukan akselerasi penuh dan jangan melakukan akselerasi berlebihan saat start maupun saat berkendara.

Perpindahan transmisi

Cara inreyen mobil baru dengan transmisi otomatis yakni membiasakan pengoperasian dengan normal. Bila kondisi lalu lintas mengharuskan benar-benar berhenti seperti di lampu merah, posisikan tuas transmisi ke N (Netral) lalu injak rem.

Saat berhenti, hindari posisi transmisi masih di D kemudian menginjak rem, kecuali bila kondisi jalan padat merayap (stop and go).

Sedangkan cara inreyen mobil baru untuk transmisi manual, usahakan melakukan perpindahan gigi perlahan dan halus, serta hindari melakukannya pada putaran mesin tinggi.

Di samping itu penting juga untuk tidak berjalan pada posisi gigi yang sama secara terus menerus, baik saat kecepatan tinggi maupun rendah. Melajulah seperti biasa dengan posisi gigi berubah-ubah.

Baca Juga : Perlukah Inreyen Mobil Baru Dilakukan ?

Hindari rem mendadak

Inreyen mobil baru yang belum menempuh jarak 500 km, sebaiknya hindari pengereman mendadak. Lakukan pengereman secara perlahan hingga mobil benar-benar berhenti atau sesuai kecepatan yang diinginkan.

Selain mesin, inreyen juga harus dilakukan pada sistem pengereman dan ban. Ban yang masih baru belum cukup elastis untuk menempel pada permukaan jalan. Sedangkan pada rem, daya cengkeram kampas juga belum cukup maksimal. Sehingga upaya membiasakan dua komponen itu juga tak kalah penting.

Ganti oli mesin pada 1.000 km

Ganti oli mesin jika jarak tempuh kendaraan telah mencapai 1.000 km. Hal ini perlu dilakukan agar sisa atau ampas besi di dalam ruang mesin dapat terbuang bersama oli mesin.

Penggantian oli saat inreyen ini berdasarkan jarak atau waktu. Jika mobil jarang dipakai, usahakan tetap diganti saat mencapai 3 bulan.