Pengaruh Suhu Udara pada Oli Mesin Mobil

Pengaruh Suhu Udara pada Oli Mesin Mobil

Mengenal Pengaruh Suhu Udara pada Oli Mesin Mobil

Apakah kamu pernah mengalami kondisi cuaca ekstrem yang berdampak pada kinerja mesin mobil? Cuaca yang tidak menentu bisa meningkatkan suhu udara menjadi sangat tinggi atau rendah. Ketika musim kemarau, suhu udara bisa mencapai 40 derajat Celsius. Sementara di daerah pegunungan, suhu udara bisa turun hingga 0 derajat Celsius. Selain itu, transisi cuaca dari panas ke hujan bisa terjadi dengan sangat cepat. Pertanyaannya, bagaimana dampak suhu udara yang ekstrem ini terhadap oli mesin mobil?

Fungsi utama dari oli mesin mobil bukan hanya sebagai pelumas komponen, tetapi juga sebagai pendingin. Oli mesin berfungsi untuk menyerap panas dan mengeluarkannya dari mesin. Sirkulasi oli mesin mengalir ke segala arah sehingga pendinginan dapat terjadi. Ketika suhu udara semakin tinggi dan mesin bekerja keras di kemacetan, oli mesin akan bekerja lebih keras. Akibatnya, suhu mesin menjadi lebih tinggi karena suhu udara di sekitarnya juga lebih tinggi. Namun, jika masih dalam batas suhu kerja mesin, semuanya akan normal. Penguapan oli yang terjadi masih dalam batas toleransi.

Meskipun demikian, suhu udara yang tinggi tidak berpengaruh signifikan pada oli mesin. Hal ini dikarenakan nilai Flash Point atau titik nyala pada oli mesin umumnya berada di atas 200 derajat Celcius, sementara suhu ruang bakar berada di sekitar 95-100 derajat Celcius. Begitu juga dengan suhu rendah, oli mesin memiliki nilai Pour Point atau titik beku di bawah 0 derajat Celsius. Hal ini terlihat dari tingkat viskositas (SAE) pada oli mesin. Misalnya, oli mesin SAE 10W-30 dapat digunakan pada suhu rendah karena angka 10 menunjukkan bahwa oli mesin dapat mengalir pada suhu sekitar -30 derajat Celsius (Pour Point), sementara angka 30 menunjukkan bahwa oli mesin bisa bekerja hingga di atas 200 derajat Celsius (Flash Point). Semakin rendah angka pada tingkat viskositas, maka semakin rendah suhu di mana oli dapat digunakan untuk perlindungan mesin dengan aman dan efektif. Sedangkan angka yang lebih tinggi mencerminkan perlindungan yang lebih baik pada kondisi panas dan beban tinggi.

Pada sistem pendingin mesin, sudah didesain untuk dapat bekerja sesuai kebutuhan di berbagai suhu udara. Namun, saat kendaraan terjebak dalam kemacetan, aliran udara untuk mendinginkan cairan di radiator tidak cukup memadai. Akibatnya, efektivitas sistem pendinginan mesin menjadi menurun.

Baca Juga : Benarkah Suhu dan Iklim Mempengaruhi Performa Mobil?

Ada beberapa tips yang dapat dilakukan untuk menjaga kondisi mesin tetap optimal di kondisi suhu udara yang ekstrem. Pertama, pastikan oli mesin selalu dalam keadaan cukup atau tidak kurang. Kekurangan oli mesin dapat membuat mesin menjadi lebih panas dan mempercepat ausnya mesin. Kedua, pilih oli mesin yang tepat sesuai dengan jenis mesin dan kondisi penggunaan. Sebaiknya gunakan oli mesin dengan nilai viskositas (SAE) yang tepat agar dapat memberikan perlindungan yang maksimal di kondisi suhu udara yang ekstrem.

Selain itu, pastikan juga sistem pendinginan mesin dalam kondisi baik dan teratur dilakukan perawatan. Bersihkan radiator secara berkala agar tidak terjadi penumpukan kotoran atau kerak yang dapat mengurangi efektivitas sistem pendinginan mesin.

Dalam kondisi suhu udara yang ekstrem, perawatan dan penggunaan oli mesin yang tepat serta sistem pendinginan mesin yang baik dapat membantu menjaga kesehatan mesin kendaraan Anda. Sehingga, Anda dapat menghindari kerusakan dan pengeluaran biaya yang lebih besar untuk perbaikan mesin di kemudian hari.