Apa Fungsi Water Jacket Pada Sistem Pendingin Mesin ?

Fungsi Water Jacket Pada Sistem Pendingin Mesin

Sebuah mesin pembakaran dalam dapat menimbulkan panas yang tinggi hingga mampu merusak komponen jika tidak dilengkapi sistem pendingin. Dulu, sistem pendingin mesin mobil dan motor menggunakan aliran udara yang melewati mesin. Konstruksi sisi luar silinder mesin dibuat menggunakan sirip agar memudahkan melepas panas.

Kini, semua mesin mobil menggunakan sistem pendingin mesin dengan menggunakan cairan. Hanya beberapa motor yang masih mengandalkan sistem pendingin udara. Nah, ada beberapa komponen yang digunakan di dalam sistem pendingin mesin. Seperti radiator, kipas, slang, pompa air dan thermostat. Tapi satu bagian penting dari sistem pendingin mesin yakni adalah mantel air (water jacket).

Lalu apa fungsi dari water jacket? Sistem pendingin mesin menggunakan cairan mengharuskan cairan dapat memindahkan panas dari mesin ke tempat lain. Dalam hal ini, cairan coolant yang dimasukkan ke radiator dirancang untuk bersirkulasi secara kontinyu melewati area mesin hingga kembali ke radiator. Untuk bisa mencapai area di sekeliling silinder mesin, maka diperlukan water jacket yang dibentuk kanal-kanal sebagai jalur mengalirnya cairan.

Untuk bisa bersirkulasi, cairan pendingin ini digerakkan oleh pompa air. Siklusnya, cairan pendingin dari radiator dengan temperatur rendah dialirkan menuju water jacket dan kembali ke radiator. Saat kembali ke radiator, temperatur cairan sudah tinggi karena menyerap panas mesin dan di radiator pula cairan itu didinginkan. Setelah itu siklus berikutnya berlanjut.

Baca juga : 306 Radiator Coolant

Mesin memang tidak boleh terlalu panas ketika bekerja, tapi juga tidak boleh terlalu dingin. Temperatur kerja optimal mesin berkisar 85 – 95 derajat Celcius. Di bawah itu, proses pembakaran tidak efisien, memengaruhi konsumsi bahan bakar dan menaikkan emisi gas buang. Di sinilah mengapa thermostat digunakan, yakni sebagai alat kontrol untuk memastikan mesin selalu dalam kondisi temperatur kerja yang stabil.

Untuk menaikkan temperatur mesin, thermostat akan menutup katup agar cairan pendingin tidak bersirkulasi. Ketika temperatur kerja mesin sudah tercapai, thermostat akan terbuka dan mengalirkan cairan panas menuju radiator.

Makanya dibutuhkan cairan pendingin khusus, yang mampu bertahan dengan perubahan suhu terus menerus selama mesin bekerja. Produk radiator coolant yang mengandung cairan kimia, memiliki kemampuan itu dan performanya lebih baik dari air biasa untuk mendinginkan mesin. Yang membedakan antara produk radiator coolant adalah daya tahannya dalam jangka waktu pemakaian tertentu. Jadi, cairan pendingin pun perlu diganti secara berkala.

Di lain sisi, kerusakan pada water jacket bisa disebabkan oleh karat dan menyumbat saluran. Penggunaan air biasa pada sistem pendingin ini menjadi penyebab terjadinya karat pada saluran water jacket. Oleh sebab itu, dianjurkan menggunakan coolant sebagai cairan pendingin yang sudah dilengkapi anti karat sejak mobil masih baru.

Jika kendaraan sudah menggunakan air biasa bertahun-tahun dan kemudian menggantinya dengan coolant, bisa saja menimbulkan masalah. Bila korosi pada saluran water jacket sudah parah, penggunaan coolant justru akan membuat terjadinya kebocoran. Karena mengandung anti karat, cairan coolant akan menggerus area yang berkarat dan bisa menyebabkan kebocoran.