Busi Motor

Waspadai Salah Memilih Busi Motor

Busi Motor

Busi menjadi bagian penting dalam beroperasinya mesin motor. Dilihat dari fungsinya busi motor memiliki dua fungsi utama. Untuk memercik campuran udara dan bahan bakar yang dikompres sehingga bisa terbakar dan untuk memindahkan panas dari ruang pembakaran mesin. Kondisi elektroda busi pun kerap menjadi indikator hasil pembakaran mesin sudah optimal atau belum.

Selain menjaga kebersihan elektroda busi motor, jarak elektroda tengah dan ground pun perlu diatur secara berkala. Sehingga percikan aliran listrik tegangan tinggi bisa tetap optimal. Busi motor pun memiliki masa pakai dan perlu diganti jika sudah aus. Tapi jika terjadi kesalahan pemilihan busi, tentu jadi masalah yang berdampak pada penurunan kerja mesin motor.

Beberapa dampak lain juga bisa ditimbulkan jika pengguna motor tidak memperhatikan spesifikasi busi yang sesuai dengan mesin motornya. Seperti, menggunakan busi dengan ulir yang lebih panjang dari seharusnya. Kondisi ini dapat membuat klep atau katup mesin membentur busi dan berakibat katup bengkok atau penyok. Bisa juga membentur piston.

Sebaliknya, jika kebutuhan mesin adalah busi dengan ulir panjang tapi memakai busi ulir pendek, dapat membuat proses pembakaran tidak sempurna. Bahkan membuat mesin tidak bisa dihidupkan.

Jadi pastikan spesifikasi atau ukuran busi terutama diameter dan panjang ulir serta jangkauan insulator sesuai dengan yang dibutuhkan mesin. Sehingga tidak terjadi, busi longgar, overheat, dan terkena endapan karbon, pengapian tidak sempurna dan merusak piston atau katup.

Baca Juga : Overheat

Berikutnya adalah melihat angka panas busi. Pastikan angka panas busi sudah sesuai spesifikasi mesin motor. Bila angka panas busi yang dipakai lebih besar (busi dingin) sementara mesin masih standar, maka akan mengakibatkan pengendapan karbon pada elektroda busi. Pembakaran pun tidak sempurna yang berdampak pada mesin sulit distart, penurunan tenaga mesin dan efisiensi bahan bakar.

Sementara jika angka panas busi yang dipakai lebih kecil (busi panas), maka busi mudah mengalami overheat dan mengakibatkan gagal pengapian. Untuk mesin standar dengan pemakaian sehari-hari, umumnya menggunakan busi nikel atau tembaga dengan jarak tempuh pemakaian sekitar 20.000 km. Sedangkan untuk mesin modifikasi, biasanya menggunakan busi platinum dengan jarak tempuh pemakain sekitar 30 ribu km, atau iridium dengan jarak tempuh pemakaian 70.000 km.