
17 Des Serba-serbi Deteksi Masalah Aki Mobil dan Motor
Serba-serbi Deteksi Masalah Aki Mobil dan Motor
Aki adalah salah satu komponen vital, dalam rangkaian kelistrikan kendaraan. Apalagi di era mobil dan motor injeksi yang sangat mendandalkan sensor-sensor sistem injeksi. Sensor-sensor itu amat memerlukan pasokan arus listrik yang sangat stabil. Karena fungsinya yang vital, kita perlu cermati kondisi aki, berikut caranya untuk mendeteksi masalah aki mobil dan motor
Ciri-ciri Aki Lemah
Seiring berjalannya waktu pemakaian, kondisi dan performa aki akan menurun. Cirinya mulai dari klakson yang tidak berbunyi lantang, lampu sein yang meredup, hingga paling parah mesin tidak bisa di starter. Untuk memastikan kondisi aki yang menurun, bisa menggunakan multimeter untuk mengukur tegangan aki. Jika dibawah 12 Volt, dapat dipastikan kondisi aki mulai melemah.
Sebab Aki Lemah
Selama aki bekerja, akan terjadi reaksi kimia antara air aki (H2SO4) dengan plat timbal (Pb) sebagai sel elemen aki. Reaksi antara zat asam ini akan menimbulkan sulfasi. Akumulasi sulfasi zat asam tersebut lama-lama akan menumpuk pada sel aki sehingga membuat kemampuannya dalam menyimpan daya listrik jadi menurun. Hal ini populer di masyarakat dengan istilah ‘aki soak’.
Bagaimana dengan Aki Tekor?
Tekor berasal dari bahasa Belanda, te kort yang artinya kekurangan atau defisit. Berbeda dengan soak, aki tekor disebabkan karena tidak seimbangnya antara suplai dengan kebutuhan daya listrik. Umumnya karena salah spesifikasi aki, atau karena beban aksesori kelistrikan yang terlalu banyak. Contohnya, lampu tambahan, sistem audio, dan klakson tambahan. Tentunya, kebutuhan arus listriknya meningkat, sedangkan arus yang disuplai aki jumlahnya tetap.
Mencegah Aki Lemah dan Aki Tekor
Penanganan dua masalah aki ini berbeda.
Untuk mencegah aki lemah, sebaiknya seringlah kuras air aki dan bersihkan sel-selnya. Hal ini hanya bisa dilakukan untuk aki basah. Kuras aki sebaiknya dilakukan 3 bulan sekali. Buang semua air aki dan isi aki dengan air panas. Biarkan sejenak dan air kotor hasil proses sulfasi akan rontok. Sedangkan untuk mencegah aki tekor sebaiknya minimalkan penggunaan aksesori kelistrikan tambahan. Untuk sistem audio tambahan, sebaiknya gunakan capasitor bank untuk membantu menyimpan arus listrik.
Baca Juga : Cara Aman Jumper Aki Mobil
Perawatan dan Cara Isi Ulang Aki yang Benar
Untuk aki basah, selalu cek berkala air aki diantara lower dan upper level. Bersihkan juga terminal aki dari tumpukan kotoran dan zat asam. Gunakan sikat kawat untuk membersihkannya. Pastikan juga kabel ground aki ke bodi tidak mengalami kerusakan. Cek kondisinya, apakah getas atau mengeras. Agar umur aki maksimal, pengisian ulang daya aki juga tidak bisa sembarangan. Besar ampere pengisian adalah 1/10 kapasitas aki. Misalnya kapasitas aki 50 Ampere, arus pengisiannya sebaiknya 5 Ampere saja. Untuk pengisian daya ulang aki kering, sebaiknya gunakan charger full automatic. Jika menggunakan charger konvensional resiko sel aki meledak.