
13 Okt Pentingnya Demulsibility dalam Sistem Pelumasan
Pentingnya Demulsibility dalam Sistem Pelumasan
“Apa sih artinya demulsibility dan bagaimana cara berhubungan dengan pelumas?”
Berikut kita akan bahas demulsibility dan hal yang berkaitan dengan aplikasi hidrolik atau aplikasi lainnya.
Demulsibility merupakan kemampuan untuk melepaskan air.
Hal ini penting saat peralatan beroperasi di iklim lembab atau dalam suasana lingkungan yang basah atau lembab. Pada pabrik kertas, pabrik baja dan pabrik pengolahan makanan memiliki tingkat lembab yang signifikan karena proses yang berbasis air dan cairan pada proses produksinya.
Salah satu sifat minyak dalam pelumas adalah higroskopis, artinya mampu menyerap air, yang dampaknya dapat merusak struktur molekul oli. Di dalam aplikasi biasanya air masuk melalui jalur exhaust atau pernapasan termal untuk sistem pendingin pada beberapa aplikasi mesin atau hidrolik. Serta jalur lain yang bisa menyebabkan kontaminasi air ke dalam sistem pelumas.
Penyebab lain air yang masuk ke dalam sistem pelumasan yaitu uap air. Hal ini biasanya pada lingkungan yang panas dan lembab. Uap air ini akan berkondensasi dan akan berpotensi menjadi air jika terjadi penurunan suhu pada saat aplikasi dimatikan atau berhenti operasi. Umumnya, terjadi pada reservoir / penampungan oli pada sistem hidrolik / mesin.
Jika Anda punya waktu, mungkin bisa tes khusus ini di laboratorium yang dapat mengukur potensi demulsibility tersisa pada minyak pelumas.
Untuk menguji pelumas, kita harus mengambil sample dengan yang sama yaitu 1 liter dari pelumas baru dan air, kemudian masukkan ke dalam blender. Panaskan sampai 38 oC atau temperatur apapun mirip dengan suhu operasi tersebut. Pastikan minyak benar-benar tercampur dengan air.
Kemudian ukur waktu yang dibutuhkan untuk pemisahan air dari minyak . Juga ukur berapa banyak dari campuran tidak bisa dipisahkan (emulsi disebut “cuff”).
Langkah berikutnya ulangi tes yang serupa dengan pelumas yang sudah dipakai dalam aplikasi. Yaitu 1 liter pelumas yang sudah dipakai & 1 liter air, kemudian dimasukkan ke dalam blender dengan suhu tersebut, serta ukur hasil waktu dan jumlah yang tidak bisa terpisah.
Baca Juga : Pembagian Grup Base Oil,Bukan Cuma Mineral dan Sintetik
Dari hasil pengujian sederhana tersebut, bisa menjelaskan tingkat kontaminasi air dalam minyak pelumas serta kualitas minyak pelumas baru yang digunakan saat ini.
Mungkin lebih akuratnya bisa diuji pada laboratorium dengan ahli dan penjelasan yang baik oleh staff laboratorium. Agar kita lebih paham betapa pentingnya demulsibility yang berdampak dalam sistem pelumasan.