15 Des Ketahui Gejala Kerusakan Komponen CVT Motor Matic
Ketahui Gejala Kerusakan Komponen CVT Motor Matic
Sejak kemunculannya di pasar Indonesia hingga kini, motor matic masih menjadi primadona. Kepraktisan berkendara yang ditawarkan motor matic menjadi salah satu daya tarik terkuatnya. Karena menggunakan transmisi CVT, penanganan motor matic tentu berbeda dari motor yang menggunakan transmisi yang berbeda.
Hal itu termasuk ketika transmisi CVT motor matic mengalami kerusakan, gejala yang ditimbulkan juga berbeda. Meski secara umum, gejala kerusakan CVT motor matic bisa dirasakan ketika dikendarai. Semisal, motor terasa bergetar, menimbulkan suara dari transmisi dan lainnya.
Transmisi CVT motor matic memiliki banyak komponen dan saling terkait. Fungsinya sebagai penggerak yang menghubungkan mesin dan roda belakang menggunakan sabuk (belt). Tiap komponen CVT motor matic memiliki umur pakai akibat jarak tempuh. Jika sudah aus, perlu penggantian komponen.
Sama seperti beberapa komponen lainnya, transmisi CVT motor matic juga menimbulkan gejala sebelum rusak total. Untuk mengetahui kerusakan komponen CVT itu, beberapa gejala ini bisa diketahui sejak dini.
Gejala dari roller
Ketika roller transmisi mulai aus atau peyang karena pemakaian, motor akan terasa bergetar lebih keras dari biasanya dan menimbulkan suara gemeretak. Terutama ketika mulai berakselerasi dari kondisi berhenti. Sementara akselerasi di putaran mesin atas terasa tertahan.
Gejala dari rumah Roller
Akselerasi lambat dan tertahan bisa juga karena jalur bergerak roller sudah tergerus. Biasanya, gejala ini muncul akibat sering membawa beban berat.
Gejala dari mangkuk kopling
Gejala seperti akselerasi tersendat-sendat di putaran mesin bawah menjadi indikasi mangkuk kopling sentrifugal (clutch housing) bermasalah. Biasanya, karena bentuk mangkuk sudah tidak rata lagi. Sehingga tidak maksimal mengikat kampas kopling. Kondisi ini bisa jadi karena sering buka gas dan langsung mengerem.
Baca Juga : Kapan sebaiknya mengganti oli transmisi motor matic
Gejala dari kampas kopling sentrifugal
Bila kampas kopling sentrifugal mulai aus, selain muncul suara berdecit, akselerasi motor motic akan terasa lebih lambat baik di putaran bawah maupun atas. Motor matic jadi terasa lebih tak bertenaga dari biasanya. Kampas kopling sentrifugal ini berfungsi untuk menekan dan menahan mangkuk kopling sehingga transfer tenaga mesin bisa diteruskan ke roda.
Gejala dari secondary sliding sheave
Bisa terjadi, komponen yang berfungsi untuk mendorong per CVT ini aus atau tergerus akibat menopang putaran V-Belt terus-menerus. Selain muncul suara kasar, gejala yang ditimbulkan adalah akselerasi di putaran menengah terasa tertahan, tapi akan normal kembali sejalan kenaikan putaran mesin. Kebiasaan mengentak putaran gas bisa jadi penyebab gejala ini muncul.
Gejala dari V-Belt
V-belt yang digunakan motor matic biasanya terbuat dari material karet. Karena beroperasi dengan suhu tinggi, tentu bisa mulur atau getas. Ketika V-belt aus, biasanya muncul suara berisik di rumah CVT. Ketika V-belt sudah mulur tutup CVT bergesekan dengan belt. Akselerasi awal terasa seperti slip atau tidak seusai dengan putaran gas. Tapi ketika getas, V-belt akan retak dan bisa putus tanpa gejala.
Gejala dari gear rasio
Sebagai tambahan, gejala yang ditimbulkan dari komponen ini adalah munculnya suara dengung cukup keras yang berasal dari beradunya gigi transmisi. Biasanya hal ini karena bearing sudah mulai aus atau sudah goyah karena pemakaian. Kondisi ini bisa juga terjadi karena lama atau jarang mengganti oli transmisi atau ada kebocoran seal dan volume oli pun berkurang. Sehingga gigi transmisi kurang terlumasi.