29 Jun Kenali Rusaknya Shock Absorber Atau Sokbreker Belakang Motor
Kenali Shock Absorber Belakang Motor Rusak
Shock absorber atau sokbreker merupakan salah satu komponen suspensi motor. Shock absorber didesain untuk menyerap atau menghambat gerak kompres dan meregang dari per. Sekaligus mengendalikan gerakan bebas dari per. Kondisi shock absorber penting untuk menjaga kestabilan berkendara motor. Jadi penting untuk mewaspadai jika beberapa gejala kerusakan ini muncul.
Shock absorber belakang motor tergolong memiliki masa pakai yang relatif lama. Tapi ketika usia motor sudah mencapai atau lebih dari 2 tahun, pengecekan kondisi shock absorber perlu dilakukan lebih detail. Meski tak berlaku merata, tapi umumnya pada usia motor itu sudah muncul gejala kerusakan shock absorber.
Boleh dibilang shock absorber belakang motor memiliki beban kerja yang berat. Mayoritas beban yang diangkut motor ditopang oleh suspensi belakang. Bisa jadi shock absorber pun bisa lebih dulu rusak ketimbang depan. Ada beberapa cara untuk mengenali gejala kerusakan awal shock absorber belakang motor.
Mendeteksi kerusakan dengan cara melihat kondisi fisiknya menjadi cara pertama. Area yang perlu diperhatikan adalah jika ada oli yang meleleh di bagian tabung dan as. Jika didapati ada oli di situ, perlu segera diperbaiki atau diganti.
Baca Juga : Sokbreker Depan Motor Rawan Bocor
Cara berikutnya adalah dengan mengendarai motor dengan berboncengan. Jika mendapati bagian belakang motor bergerak naik turun lebih dari 2 kali saat melewati polisi tidur atau lubang, artinya shock absorber sudah tidak berfungsi atau hanya per yang bekerja.
Mengatasinya adalah dengan mengganti seal karet dan mengisi ulang oli shock absorber. Tapi usia pakainya sulit diprediksi, tergantung pemakaian berikutnya. Lebih aman memang mengganti shock absorber baru.
Untuk memperpanjang usia pakai shock absorber, sebaiknya hindari mengangkut beban melebihi kapasitas angkutnya. Dengan beban berlebih, suspensi bekerja lebih keras dan tidak bekerja optimal serta komponen shock absorber lebih cepat aus. Upayakan menghindari atau melaju pelan di jalan berlubang. Begitu pula melindas lubang atau gundukan dengan kecepatan tinggi yang memaksa suspensi bekerja keras.