timing belt

Ini Penyebab Timing Belt Cepat Aus

Ini Penyebab Timing Belt Cepat Aus

Timing belt memiliki fungsi penting bagi mesin mobil dan operasi komponennya. Di lain sisi, sulit diduga kapan timing belt mesin mobil rusak atau putus. Tapi bisa dilihat dari beberapa hal yang menyebabkan timing belt lebih cepat aus.

Timing belt merupakan sabuk yang menghubungkan crankshaft ke camshaft mesin. Fungsinya vital yakni untuk mengatur kerja piston dan katup. Sabuk karet yang kuat dan memiliki gerigi di sisi dalamnya dapat membuat pergerakan buka-tutup katup menjadi sinkron.

Keausan timing belt dapat dipicu oleh perubahan suhu. Karena terbuat dari karet, maka material itu dapat memuai ketika panas dan mengkerut ketika suhu dingin. Tapi pada temperatur kerja yang ekstrem dapat menimbulkan retak kecil pada permukaan timing belt. Semakin banyak retak bermunculan, maka timing belt perlu diganti.

Selain itu, oli juga dapat memengaruhi ketangguhan timing belt. Jika oli masuk ke sela-sela gerigi, bisa membuat timing belt slip, bergeser atau terlepas dari tempatnya. Jika mendapati ada kebocoran oli mesin, pastikan segera mengatasi masalah itu karena dapat menyebabkan kerusakan lebih parah ketika terciprat ke timing belt.

Kebocoran cairan radiator memiliki dampak yang mirip dengan kebocoran oli mesin. Terlebih cairan radiator memiliki kandungan antifreeze yang licin. Segera bawa mobil ke bengkel untuk reparasi jika mendapat ada kebocoran cairan radiator. Sehingga tidak mengenai timing belt dan membuatnya cepat aus.

Baca Juga : Cara Deteksi Kerusakan V belt

Cuaca panas dan udara kering juga menjadi salah satu penyebab timing belt lebih cepat aus. Kedua faktor itu dapat membuat material timing belt lebih cepat getas dan mudah muncul retak. Tapi dengan melakukan perawatan berkala sesuai jadwal, pemeriksaan terhadap kondisi timing belt bisa terus dilakukan. Jika dinilai perlu pergantian lebih awal sebaiknya dilakukan agar tidak sampai membuat kerusakan mesin.

Di lain sisi, timing belt bisa menjadi kaku dan getas jika mobil jarang digunakan. Makanya mobil yang jarang dioperasikan sebaiknya mengganti timing belt lebih awal dibanding mobil yang lebih sering digunakan. Memeriksa kondisi timing belt secara berkala dapat mencegah kerusakan mesin yang parah.