
07 Okt Cara Berboncengan Yang Benar
Cara Berboncengan Yang Ideal
Menurut berbagai literatur safety riding, cara naik motor berboncengan yang ideal adalah penumpang harus mendekap atau memeluk pengendara. Hal itu agar gerakan motor bisa diikuti oleh penumpang sehingga motor tetap imbang saat manuver.
Namun hal ini 100 persen tidak berlaku di Indonesia, jika yang naik motor adalah pria dan wanita yang bukan saudara. Karena terkait aturan agama maupun etika, hal ini tidak bisa dilakukan.
Lalu dengan kondisi itu, bagaimana cara berboncengan yang benar termasuk bagi kaum hawa?
Pegang jaket pengendara
Jika tidak ingin memeluk pengendara, pebonceng bisa memegang jaket, kantung jaket, maupun celana pengendara. Setelah itu duduk rileks, ikuti gerakan motor.
Baca Juga : Cara Aman dan Nyaman Berboncengan Motor
Hindari memegang pundak
Lalu cara berboncengan yang benar berikutnya adalah pebonceng tidak memegang pundak pengendara. Sebab kemungkinan membuat pengendara hilang kendali dan motor goyang.
Hal itu karena dengan memegang pundak pengendara, saat akan bermanuver ke kanan atau kiri, orang yang dibonceng sering menekan pundak karena merasa takut terjatuh. Sehingga akan mengganggu keseimbangan maupun konsentrasi pengendara.
Jangan pegangan behel
Pebonceng tidak disarankan untuk memegang behel motor. Hal itu karena bisa membuat posisi motor justru tidak seimbang. Terutama, ketika melakukan belok ke kanan atau kiri, tangan akan menekan salah satu sisi behel. Karena letak behel di buritan motor, gaya tekan pada behel yang dihasilkan akan lebih terasa bagi si pengendara. Karena tiba-tiba ditekan, dapat membuat canggung atau menyulitkan pengendara saat bermanuver.