Aditif dalam Oli Pelumas

Yuk, Kenalan dengan Aditif dalam Oli Pelumas

Aditif dalam Oli Pelumas: Mengenal Komposisi dan Fungsinya

Sudah bukan rahasia lagi, bahan utama dalam sebuah oli pelumas terdiri dari base oil dan aditif. Base oil dapat terbuat dari bahan mineral atau sintetik. Sedangkan aditif harus dipilih sesuai dengan kebutuhan kendaraan. Sudahkah Anda mengetahui aditif-aditif apa saja yang ditambahkan dalam pelumas?

Saat ini, terdapat sembilan jenis aditif yang dicampurkan dengan base oil. Tentu saja, tidak semua aditif digunakan dalam satu oli karena semakin banyak aditif yang ditambahkan, akan berdampak pada harga jual oli. Namun demikian, komposisi aditif disesuaikan dengan kebutuhan yang ada.

Setiap merek oli memiliki ramuan sendiri antara base oil dan aditif. Hal ini tergantung pada pabrikan oli yang ingin meracik oli untuk jenis kendaraan dan konsumen yang dituju. Sekarang, mari kita lihat aditif-aditif apa saja yang dicampurkan dalam oli.

1. Antioksidan

Aditif ini berfungsi sebagai pencegah terjadinya proses oksidasi pada molekul pelumas. Dengan adanya antioksidan, pelumas dapat tetap stabil dan mampu melindungi mesin dari kerusakan akibat oksidasi.

2.Deterjen

Aditif deterjen digunakan untuk menjaga permukaan komponen yang terbuat dari logam agar bebas dari kotoran. Deterjen membantu membersihkan kotoran yang menempel sehingga komponen mesin tetap bersih dan berfungsi dengan baik.

3. Dispersan

Aditif dispersan bertugas mengendalikan dan membawa kotoran agar terdispersi secara merata dalam pelumas. Dalam operasi mesin, kotoran dan partikel kecil dapat terbawa oleh pelumas. Dengan adanya aditif dispersan, pengumpulan kotoran dan partikel dapat dihindari, sehingga menjaga kebersihan dalam sistem pelumasan.

4. Antikarat

Aditif antikarat tentu saja digunakan untuk mencegah terjadinya karat pada bagian logam yang berhubungan dengan pelumas. Kontak antara logam dan pelumas dapat menyebabkan korosi, terutama dalam kondisi lembap. Aditif ini melindungi komponen mesin dari kerusakan akibat karat.

5. Antiwear

Aditif ini berguna untuk mencegah gesekan berlebihan dan keausan pada permukaan mesin. Gesekan yang terjadi antara komponen mesin dapat menyebabkan keausan yang berpotensi merusak mesin. Dengan adanya aditif antiwear, pelumas memberikan lapisan perlindungan pada permukaan mesin dan mengurangi gesekan yang berlebihan.

6. Friction Modifier

Jenis aditif ini digunakan untuk meningkatkan tingkat kelicinan film pelumas. Dengan adanya friction modifier, pelumas dapat mengurangi gesekan dan energi yang hilang akibat gesekan dalam mesin. Hal ini berdampak pada efisiensi mesin dan penggunaan bahan bakar yang lebih baik.

7. Pour Point Despressant

Aditif ini berfungsi menjaga agar pelumas tetap mudah mengalir pada suhu rendah. Pada suhu rendah, beberapa pelumas dapat menjadi kental dan sulit mengalir dengan baik. Dengan adanya aditif pour point despressant, oli tetap dapat mengalir dengan baik pada suhu rendah dan memberikan perlindungan optimal saat mesin pertama kali dinyalakan.

8. Antifoam

Aditif ini mencegah terbentuknya busa pada pelumas. Busa yang terbentuk dapat mengurangi kemampuan pelumas dalam melumasi komponen mesin. Dengan menggunakan aditif antifoam, busa dapat dikendalikan dan menjaga performa pelumas tetap optimal.

9. Viscosity Improver

Aditif ini berfungsi menjaga viskositas oli pada suhu tinggi dan rendah. Pada suhu tinggi, beberapa pelumas dapat mengalami penurunan viskositas yang dapat mengurangi efektivitasnya. Dengan adanya aditif viscosity improver, viskositas oli tetap terjaga pada suhu tinggi dan rendah, sehingga pelumas tetap memberikan perlindungan yang baik.

Baca Juga : Perlukah Menambah Aditif Ke Oli?

Dalam memilih oli pelumas, penting untuk memperhatikan komposisi aditif yang sesuai dengan kebutuhan kendaraan Anda. Setiap merek oli memiliki formulasi sendiri yang disesuaikan dengan jenis kendaraan dan konsumen yang dituju. Dengan pengetahuan tentang aditif dalam oli pelumas, Anda dapat membuat keputusan yang lebih cerdas dalam memilih oli yang tepat untuk menjaga mesin kendaraan Anda agar tetap berkinerja optimal dan tahan lama. Ingatlah selalu untuk mengikuti rekomendasi pabrikan kendaraan dan menjalankan jadwal pergantian oli sesuai yang ditentukan.