
21 Jan 11 Faktor Penyebab Bearing Gagal
11 Faktor Penyebab Bearing Gagal
Apa pun yang Anda lakukan, selalu ada kemungkinan produk akan gagal. Hal yang sama berlaku untuk bearing, tetapi itu tidak berarti bahwa Anda tidak dapat mencegah banyak masalah yang mengakibatkan downtime yang mahal.
Berikut ini adalah faktor-faktor yang menyebabkan bearing gagal, antara lain:
Kegagalan Pelumasan
Menurut sebuah penelitian, hingga 80 % kegagalan bantalan disebabkan oleh pelumasan yang tidak tepat.
Kontaminasi
Kontaminasi disebabkan oleh zat asing yang masuk ke dalam pelumas bantalan atau larutan pembersih.
Pemasangan yang Tidak Benar
Dalam kebanyakan kasus, bantalan harus dipasang dengan pas tekan pada cincin berputar.
Misalignment
Pemasangan yang tidak tepat karena longgar, shaft bengkok adalah penyebab misalignment, yang dapat mengakibatkan panas berlebih.
False Brinelling
Terjadi saat kondisi pergerakan bola yang cepat di raceway saat peralatan tidak digunakan akan aus saat pelumasan.
Korosi
Kelembaban, asam, grease berkualitas rendah atau rusak, pembungkus yang buruk dan kondensasi dari pembalikan suhu yang berlebihan dapat menyebabkan korosi yang bersifat abrasif.
Kerusakan Listrik
Aliran arus bolak-balik atau searah yang konstan, bahkan dengan arus rendah, dapat menyebabkan kerusakan listrik.
Fatigue
Fatigue sering kali merupakan akibat dari kelebihan beban, beban awal yang berlebihan, dan penggunaan bearing yang terlalu lama.
Overheating
Overheating umumnya merupakan hasil dari suhu operasi yang berlebihan dan pelumasan yang tidak tepat.
Beban berlebihan
Menempatkan terlalu banyak beban pada bearing adalah penyebab umum kegagalan lainnya.
Penyimpanan dan Penanganan yang Tidak Benar
Penyimpanan yang tidak tepat membuat bearing menjadi lembab dan berdebu. Lalu menangani bearing dengan membuka kotak dan merobek pembungkus sebelum waktunya dapat membiarkan kotoran masuk dan membuat bearing terkena elemen korosif.
Baca Juga : Efek Dari Kelebihan Dan Kekurangan Pelumasan