
05 Mei Pengaruh Viskositas Oli Mesin Terhadap Kerja Mesin
Pengaruh Viskositas Oli Mesin Terhadap Kerja Mesin
Viskositas oli mesin meski terkesan sepele tapi dapat memberi dampak signifikan pada pergerakan komponen mesin. Karena baik oli mesin yang encer atau kental sama-sama memiliki peruntukannya. Sehingga yang perlu dipadankan adalah jenis mesin dan spesifikasi oli mesin.
Viskositas adalah besarnya tahanan aliran yang dimiliki setiap fluida termasuk oli mesin. Tingkat kekentalan merupakan sifat fisik fluida yang berubah terhadap perubahan temperatur. Sehingga pengukuran viskositas oli mesin harus disertai dengan pengukuran suhu pada waktu yang bersamaan.
Salah satu faktor terpenting yang harus dimiliki oleh oli mesin adalah viskositas. Jika viskositas oli mesin rendah maka oli mesin tersebut mudah terlepas akibat besarnya tekanan dan kecepatan dari bagian-bagian yang bergerak dan saling bergesekan. Jika oli mesin mudah terlepas berarti memperbesar efek gesekan dan mempercepat keausan dari bagian-bagian yang bergerak tersebut.
Jadi, pemilihan oli mesin berdasarkan viskositasnya sangatlah penting. Beberapa pengaruh viskositas oli mesin terhadap kerja mesin bisa seperti:
Semakin tinggi nilai viskositas oli mesin yang digunakan maka jumlah putaran dan daya yang dihasilkan semakin berkurang.
Semakin tinggi nilai viskositas oli mesin menunjukkan gaya tahanan yang ditimbulkan oli mesin terhadap benda yang bergerak semakin besar.
Penurunan jumlah putaran menyebabkan penurunan efisiensi.
Daya yang dihasilkan lebih besar pada saat penggunaan oli mesin dengan viskositas yang lebih rendah.
Untuk mendapatkan oli mesin terbaik berupa karakteristik dan jenis oli mesin yang digunakan, harus diperhatikan sesuai anjuran atau persyaratan mesin atau buku manual kendaraan (Instruction Manual book). Pemilihan viskotasitas oli mesin yang kurang cocok bisa menghambat kerja mesin.
Baca Juga : Waspadai Perubahan Viskositas Oli Mesin
Penentuan pemilihan atas oli mesin yang terlalu encer tidak akan berfungsi dengan baik dan justru menimbulkan kebocoran. Sebaliknya, pemilihan pelumas yang terlalu kental dapat menghambat mesin karena memiliki tahanan yang tinggi.