piston baret

Ini Penyebab Piston Motor Baret

Ini Penyebab Piston Motor Baret

Sebagai salah satu komponen utama mesin, piston memiliki tugas berat. Piston bekerja di ruang bakar dimana campuran bahan bakar dan udara dipantik untuk menciptakan ledakan. Tekanan ledakan yang besar itu berlangsung terus-menerus selama mesin motor menyala. Masih ditambah suhu di ruang bakar itu bisa sangat tinggi.

Menghadapi tekanan ledakan dari proses pembakaran membuat piston membutuhkan material yang tangguh. Tidak mudah memuai karena ruang geraknya yang terbatas di dalam silinder mesin. Meski materialnya tangguh, bukan berarti piston bisa terbebas dari masalah. Salah satu masalah yang kerap muncul adalah dinding piston baret atau tergores.

Piston yang baret bisa berpengaruh besar pada performa mesin. Dampaknya bisa berupa tenaga mesin yang menurun, motor sering mogok atau suara mesin jadi kasar. Lalu apa penyebabnya?

Salah satunya adalah akibat volume oli mesin di dalam mesin minim. Karena minim atau tidak adanya pelumasan dari oli mesin, membuat ring oli pada piston menjadi aus. Minimnya volume oli mesin berarti lapisan pelindung (film) yang dibuat oli itu bisa hilang. Gesekan piston yang bergerak naik-turun dengan dinding silinder pun kian kuat, dan menimbulkan sumber panas tambahan.

Baca Juga : Efek Memanaskan Mesin Mobil Terlalu Lama

Hal itu karena saat tekanan pembakaran maksimum terjadi dua gaya yaitu mendorong piston ke bawah dan menekan dinding silinder pada area kerja piston. Karena gaya menekan dinding silinder itu, maka piston bisa bergesekan langsung dengan dinding silinder yang tak terlumasi.

Dengan kondisi itu, dipadu panas dari hasil proses pembakaran, suhu kerja dari piston pun menjadi makin tinggi. Artinya tingkat pemuaian piston makin besar. Disinilah terjadi gesekan yang membuat dinding piston bisa tergores.

Waspdai oli mesin palsu, karena penggunaannya bisa menjadi penyebab berikutnya. Oli mesin palsu ini bisa merupakan oli bekas yang dijernihkan dan diramu ulang tapi kemampuan lumas sudah jauh berkurang dan tanpa aditif. Tak hanya piston yang terkena dampaknya, komponen mesin lain yang membutuhkan pelumasan pun turut rusak. Jadi penting untuk memastikan oli mesin yang digunakan orisinal.

Mengganti piston standar dengan piston motor lain untuk tujuan modifikasi juga berpotensi membuat piston baret. Meski ukuran diameter piston sama kapasitas silinder.  Semisal modifikasi mesin dengan bore up. Cara ini berpotensi membuat piston baret bila menggunakan piston dengan offset berbeda dari standar.