25 Jul Efek Oli Dicampur Minyak Goreng
Akhir-akhir ini Kita dihebohkan oleh seorang yang melakukan hal cukup tidak wajar dan menjadi viral di media sosial. Hal itu adalah mencampurkan oli mesin dengan minyak goreng sebagai bahan pelumas kendaraan motornya. Terdengar asing kan untuk Anda? Yah, pada kesempatan kali ini Kita akan membahas hal itu apakah benar penggunaan minyak goreng bermanfaat atau sebaliknya.
Minyak goreng dan oli memang sama-sama berbahan minyak, tapi antara keduanya memiliki proses pengolahan dengan cara yang berbeda. Pengolahan oli mesin sudah melalui tahap penjernihan untuk memisahkan komponen yang berbahaya bagi mesin kendaraan Anda. Perbedaan ini yang membuat oli mesin mempunyai beberapa fungsi yang tak dimiliki minyak goreng. Pengolahan yang berbeda dan hasil yang berbeda ini pula yang menjadikan harga kedua produk tersebut memiliki harga yang berbeda jauh. Maka kalau ada yang mengatakan minyak goreng bisa melengkapi atau menggantikan fungsi dari oli mesin, Kita harus mampu berpikir panjang tentang apa manfaat atau justru kerugian yang akan didapatkan.
Bagi Anda pengguna mobil menggunakan oli yang tepat bisa menjadi salah satu faktor penting meningkatkan performa. Tidak hanya untuk mencapai akselarasi maksimum, tapi juga menjaga daya tahan mesin mobil. Ketika Anda salah menggunakan oli, mobil akan terasa tidak bertenaga. Selain itu, dalam jangka panjang bisa merusak mesin mobil Anda.
Sebenarnya, bila Kita perhatikan setiap oli mesin memiliki beragam kode di kemasannya dan ini adalah sebagai petunjuk yang digunakan untuk mobil berteknologi mesin apa. Ada dua kode internasional yang umum digunakan oleh setiap produsen oli. Dua kode tersebut, adalah SAE (Society of Automotive Engineers), dan API (American Petrolium Institute).
Pada oli sendiri ada angka yang tertera pada setiap kemasan. Jika angka indeks SAE kecil, artinya oli semakin encer. Jadi, kemungkinan oli untuk membeku atau mengeras pada suhu rendah semakin kecil. Hal ini berguna ketika mesin mobil Anda dinyalakan pada suhu dingin, misalnya saat musim salju di negara-negara Eropa atau Amerika. Pada oli mesin mobil, biasanya diikuti huruf W singkatan dari winter (musim dingin). Kode ini, artinya penggunaan oli tersebut bisa sampai -20 derajat celcius, misalnya SAE 5W, SAE 10W atau SAE 20W.
Selain kode SAE, juga terdapat kode API. Perlu diperhatikan, oli mesin bensin dengan diesel mempunyai kode API yang berbeda. Pada mesin berbahan bakar bensin, umumnya dimulai dengan huruf S, sementara bahan bakar diesel dengan huruf C. Setelah huruf tersebut, diikuti oleh huruf kedua sesuai abjad. Misalnya SA, SB, SC, SD, SE dan seterusnya.
Huruf kedua tersebut, bisa diartikan untuk mesin mobil yang lebih modern. Adapun standarisasi API ini juga disesuaikan dengan perkembangan jenis mesin mobil. Umumnya, semakin tinggi huruf kedua akan menunjukkan spesifikasi yang lebih tinggi.
Anda mungkin sudah mengetahui fungsi oli adalah untuk melumasi setiap bagian mesin. Baik itu pada mesin kendaraan roda dua ataupun pada kendaraan roda empat atau lebih. Anda pasti setuju bahwa oli mesin yang bagus adalah oli mesin yang bisa melumasi setiap bagian terkecil di dalam mesin. Keenceran atau kekentalan oli juga sudah dibuat mengikuti kriteria dari mesin yang disebut dengan viskositas oli. Spesifikasi yang sudah dihitung oleh para ahli dna peneliti itu dibuat untuk membuat mesin lebih awet, dan menjaga temperatur mesin juga.
Maka sangat aneh dan perlu dipertanyakan, ketika ada seseorang yang menggunakan minyak goreng sebagai bahan tambahan pada oli mesin kendaraannya. Karena fungsi dan pengolahan dari kedua bahan tersebut saja sudah berbeda. Mungkin si pengguna berpikir bisa membuat mesin kendaraannya bisa lebih halus suara mesinnya, tapi apakah itu benar-benar terjadi atau hanya menerka-nerka. Minyak goreng tidak memiliki fungsi menyerap panas, mencegah karat, dan membersihkan ruang mesin. Namun hal itu mampu dilakukan oleh oli mesin.
Minyak goreng dijadikan bahan pelumas itu adalah yang buruk, karena pada akhirnya dapat merusak mesin kendaraan Anda. Karena minyak goreng mengandung gliserol, yaitu cairan kental tidak berwarna dan tidak berbau, rasanya manis, serta dapat bercampur dengan air dan alkohol. Artinya, selain mengandung elemen pengkontaminasi, konten air juga akan ada di sana, yang pada akhirnya turut menambah gram (wear metals) atau logam sisa dalam kerja mesin. Efek lainnya adalah perubahan kemampuan terhadap pengaruh keasaman dan kekentalan pelumas, yang akhirnya berpengaruh pada masa pakainya di mesin. Kalau sudah begitu, maka efek langsungnya adalah naiknya jumlah gram (wear metals) yang berpotensi terjadi metal surface scratch atau baret di permukaan mesin. Kalau baret sudah terjadi pada mesin kendaraan Anda, apakah bisa dikatakan baik? Jelas tidak, jadi masih penasaran mau menambahkan minyak goreng pada oli mesin Anda?
Itulah penjelasan mengenai penambahan minyak goreng dengan oli mesin kendaraan, dampak buruk pasti akan terjadi pada kendaraan. Jadi lebih baik menggunakan oli mesi yang sudah teruji dan diteliti oleh para ahli. Jangan sampai Anda berniat menghemat tapi justru semakin menambah pengeluaran karena rusaknya kendaraan Anda. Semoga pembahasan memberikan manfaat bagi Anda.