
27 Okt Peran Aditif Extreme Pressure dalam Oli Industri Gear
Peran Aditif Extreme Pressure dalam Oli Industri Gear
Pada sebagian besar aplikasi gear yang lambat, berbeban tinggi, terdapat kondisi pelumasan yang pada akhirnya bertanggung jawab atas sebagian besar kegagalan akibat keausan adesif. Kondisi ini dikenal sebagai kondisi batas. Dalam kondisi batas tidak ada pemisahan permukaan yang berinteraksi. Fungsi aditif extreme pressure (EP) adalah untuk mencegah keausan adesif dan melindungi komponen saat viskositas oli industri tidak dapat lagi memberikan ketebalan lapisan yang diperlukan.
Aditif EP adalah molekul polar. Bayangkan sebuah molekul dengan “kepala” dan “ekor”. Kepala molekul tertarik ke permukaan logam, sedangkan ekornya kompatibel dengan pembawa pelumas. Karena kondisi di mana interaksi logam-ke-logam menjadi lebih parah karena suhu dan tekanan yang lebih tinggi (beban yang lebih besar), lapisan oli industri menjadi lebih tertekan. Jarak antara permukaan logam telah berkurang ke titik di mana gesekan terjadi dan pengelasan (adhesi) menjadi sangat mungkin terjadi. Aditif pelumasan batas tradisional (misalnya, aditif anti-aus) tidak dapat secara memadai mencegah keausan dan kerusakan pada mesin yang terlihat dalam kondisi ini. Aditif EP diperlukan untuk memungkinkan aplikasi spesifik yang beroperasi dalam kondisi ini terus berlanjut.
Ada dua jenis utama aditif EP: yang bergantung pada suhu dan yang tidak. Yang paling umum bergantung pada suhu adalah jenis aditif EP boron, klorin, fosfor, dan sulfur. Mereka diaktifkan dengan bereaksi dengan permukaan logam ketika suhu meningkat karena tekanan ekstrem. Reaksi kimia antara aditif dan permukaan logam didorong oleh panas yang dihasilkan dari gesekan.
Sama seperti ketika Anda menggosok tangan Anda bersama-sama, saat permukaan logam bersentuhan satu sama lain, ada panas yang dihasilkan melalui gesekan dan tekanan. Dalam reaksi dengan permukaan logam, jenis aditif ini membentuk senyawa baru seperti besi klorida, besi fosfida, dan besi sulfida (tergantung pada senyawa mana yang digunakan). Garam logam menghasilkan lapisan kimia (seperti sabun) yang bertindak sebagai penghalang untuk mengurangi gesekan, keausan, goresan logam, dan menghilangkan kemungkinan pengelasan.
Over-based sulfonat yang tidak bergantung pada suhu, beroperasi dengan mekanisme yang berbeda. Sulfonat ini mengandung garam karbonat koloid yang tersebar di dalam sulfonat. Selama interaksi dengan besi, karbonat koloid akan membentuk lapisan yang dapat bertindak sebagai penghalang antara permukaan logam seperti halnya sulfonat yang bergantung pada suhu; namun, sulfonat ini tidak memerlukan suhu tinggi untuk memulai reaksi.
Baca Juga : Yuk, Kenalan dengan Aditif dalam Oli Pelumas
Pada dasarnya, aditif EP adalah perlindungan dari keausan saat viskositas oli industri itu sendiri tidak dapat lagi memisahkan permukaan kerja. Kini Anda dapat bernapas lega karena mengetahui bahwa Anda telah menentukan oli industri dengan EP di tempat yang membutuhkannya.
