
30 Apr Mengenal Oli Transmisi Otomatis Mekanis
Mengenal Oli Transmisi Otomatis Mekanis
Sebagian orang memang lebih suka menggunakan kendaraan roda empat dengan transmisi otomatis. Pengemudi lebih dimudahkan dalam mengoperasikan kendaraan karena transmisi otomatis tidak memiliki kopling. Lalu apa fungsi, cara kerja dan spesifikasi oli transmisi otomatis di dalam sistem operasinya?
Transmisi otomatis atau A/T dapat diartikan sebagai jenis transmisi dengan gigi yang dapat melakukan perpindahan dengan sendirinya. Hal ini dapat terjadi berdasarkan beban mesin dari tekanan pedal gas dan laju kendaraan yang dikemudikan.
Untuk mengoperasikannya juga berbeda dengan transmisi manual karena membutuhkan tuas pemindah gigi. Selain itu, transmisi otomatis dilengkapi pengubah puntiran (torque converter) yang difungsikan sebagai kopling otomatis untuk melajukan kendaraan.
Fungsi transmisi otomatis ini dapat dibedakan berdasarkan jenisnya, seperti full hydraulic dan Powertrain Control Module (CPM). Cara kerja transmisi otomatis mekanis umumnya dimulai dari pengubah puntiran yang berfungsi sebagai kopling mekanis. Setelah itu, komponen ini mentransfer dengan mekanisme turbin dan pompa.
Baling-baling pertama di dalam pengubah puntiran bekerja sebagai pompa. Selanjutnya, turbin dan planetary gear berfungsi sebagai stator untuk mengembangkan sistem baling-baling menjadi tiga. Torque gear bekerja saat mobil berjalan dengan posisi kopling slip, sedangkan planetary gear membuat mobil dapat memindah giginya otomatis. Pada proses tersebut, baling-baling tetap berputar agar memompa oli transmisi pada ruangan tertutup.
Baca Juga : Kesalahan Umum Pengoperasian Transmisi Otomatis Mobil
Nah, disinilah oli transmisi otomatis menjalankan tugasnya. Beberapa tugas oli transmisi otomatis seperti bertindak sebagai fungsi hidrostatis karena sebagian besar katup digerakkan dalam transmisi oleh tekanan oli. Lalu bertindak sebagai pendingin yang efisien dan pembersih. Semua komponen transmisi didinginkan dan dibersihkan dengan oli transmisi.
Selain itu, untuk mentransfer daya (hidrodinamik) dari satu tempat ke tempat lain. Juga untuk menghasilkan gesekan yang memadai pada plat tekanan pada kopling dan melumasi antar dua kopling saat perpindahan gigi. Lalu, untuk melindungi sistem mekanis dari keausan dan tekanan ekstrem dengan melumasi kontak antar logam.
Fungsi lainnya adalah untuk melindungi seal dari aus dan getas, mencegah korosi pada permukaan komponen internal transmisi dan munculnya buih, dan mencegah cairan asing tidak larut. Oli transmisi juga dapat dapat menahan suhu yang sangat tinggi dan menetralkan asam yang terbentuk dari oksigen, panas dan kontaminasi lainnya.