
26 Mei 9 Faktor Penting dalam Memilih Seal Oli Industri
9 Faktor Penting dalam Memilih Seal Oli Industri
Seiring dengan kemajuan teknologi, industri semakin mengandalkan sistem pemompaan, mesin hidraulik, kotak roda gigi, dan sump yang efisien. Namun, seringkali kita menghadapi masalah kebocoran pelumas eksternal pada sistem-sistem tersebut. Salah satu penyebab utama kebocoran tersebut adalah pemilihan seal yang tidak tepat, aplikasi yang salah, pemasangan yang buruk, dan praktik perawatan yang kurang memadai.
Agar masalah ini dapat diatasi, penting bagi kita untuk memahami jenis-jenis seal yang tersedia, mengubah prosedur pemilihan yang kurang tepat, serta menerapkan praktik penggantian dan pemeliharaan yang baik secara konsisten. Dalam memilih seal oli industri, terdapat 9 faktor penting yang harus dievaluasi oleh para perancang dan teknisi pemeliharaan:
1. Kecepatan Poros Maksimum yang Diizinkan
Kecepatan poros maksimum yang diizinkan bergantung pada beberapa faktor, seperti penyelesaian poros, runout, lubang rumah, konsentrisitas poros, jenis oli industri, dan jenis bahan seal oli industri. Pastikan seal yang dipilih dapat bekerja efektif pada kecepatan poros yang diinginkan.
2. Kisaran Suhu Mekanisme
Pastikan seal oli industri yang dipilih mampu bertahan dalam kisaran suhu mekanisme di mana seal akan dipasang. Jangan melebihi batas suhu elastomer seal agar seal tetap berfungsi optimal.
3. Tekanan Internal Tambahan
Sebagian besar seal oli industri konvensional dirancang untuk menahan tekanan rendah, sekitar 8 psi atau kurang. Jika diperlukan tekanan internal tambahan, pertimbangkan penggunaan pressure relief untuk menghindari kegagalan seal.
4. Kekerasan Poros
Pastikan poros memiliki kekerasan Rockwell (RC) 30 atau lebih. Jika poros terkena kontaminasi abrasif, kekerasan poros harus ditingkatkan menjadi RC 60 agar seal dapat bertahan lebih lama.
5. Penyelesaian Permukaan Poros
Sealing yang efektif dapat dicapai dengan memastikan penyelesaian permukaan poros yang optimal. Permukaan poros yang halus dan bebas cacat akan membantu seal bekerja dengan baik.
6. Kesejajaran Lubang dan Poros
Ketika pusat lubang dan poros tidak sejajar, masa pakai seal akan berkurang karena keausan akan terjadi pada satu sisi seal lip. Pastikan pusat lubang dan poros sejajar agar seal dapat bekerja secara optimal.
7. Toleransi Poros dan Lubang yang Rapat
Untuk mendapatkan performa seal yang terbaik, pastikan terdapat toleransi yang rapat antara poros dan lubang. Faktor lain yang perlu diperhatikan adalah eksentrisitas poros, end play, dan getaran. Semakin baik toleransi yang terjaga, semakin baik pula performa seal.
8. Reduksi Runout
Pastikan runout poros dijaga seminimal mungkin. Runout yang tinggi dapat menyebabkan tekanan yang tidak merata pada seal, yang berpotensi menyebabkan kebocoran.
9. Pelumasan yang Tepat
Seal akan bekerja lebih baik dan lebih lama jika dilumasi secara terus menerus dengan oli industri yang memiliki viskositas yang sesuai dengan aplikasi dan kompatibel dengan bahan elastomer seal lip. Hindari penggunaan oli industri yang tidak cocok dengan seal, terutama yang mengandung aditif tertentu atau menggunakan oli sintetik.
Baca juga : Bisakah Oli Industri Difilter Secara Berlebihan
Dengan memperhatikan 9 faktor penting ini, kita dapat memilih seal oli industri yang sesuai dengan kebutuhan kita. Pemilihan yang tepat akan membantu mencegah kebocoran dan meningkatkan kinerja sistem-sistem yang menggunakan pelumas eksternal. Dengan demikian, keandalan dan efisiensi operasional akan terjaga, sehingga produktivitas industri pun dapat ditingkatkan.