14 Mei Apakah Cuaca Memengaruhi Oli Mesin?
Apakah Cuaca Memengaruhi Oli Mesin?
Cuaca yang tidak menentu saat ini melanda Indonesia bisa menyebabkan suhu udara meningkat tinggi atau menurun. Saat musim kemarau, di beberapa kota terpantau suhu udara bisa mencapai hampir 40 derajat Celcius. Sementara di area pegunungan, suhu udara bisa di bawah 0 derajat Celcius. Belum lagi transisi antara cuaca panas dan hujan bisa dengan cepat berubah. Apakah perubahan cuaca ini dapat berpengaruh terhadap oli mesin?
Dilihat dari fungsinya, oli mesin berperan tidak hanya untuk pelumasan komponen, tapi juga sebagai pendingin. Untuk melakukan pendinginan, oli mesin disirkulasikan ke komponen mesin agar dapat menyerap panas dan mengeluarkannya dari mesin. Sirkulasi oli mesin ini dengan membawa panas ke segala arah sehingga pendinginan dapat terjadi.
Jika kondisi suhu udara sekitar semakin tinggi dan ditambah dengan kemacetan di jalan raya, akan membuat oli mesin lebih kerja keras. Mesin bisa menjadi lebih panas karena pengaruh suhu udara sekitar lebih tinggi. Tapi selama masih sebatas suhu kerja mesin semua akan normal. Penguapan oli mesin yang terjadi pun tidak banyak.
Tetapi, pada dasarnya, bahwa suhu udara yang tinggi tidak signifikan memengaruhi oli mesin. Tak lain karena oli mesin umumnya mempunyai nilai Flash Point atau titik nyala di atas 200 derajat Celcius. Sedangkan suhu ruang bakar sekitar 95-100 derajat Celcius.
Begitu juga pada kondisi suhu rendah, setiap oli mesin mempunyai nilai Pour Point atau titik beku di bawah 0 derajat Celcius. Hal ini bisa diketahui dari tingkat viskositas (SAE) pada oli mesin. Seperti oli mesin SAE 10W30. Dengan kode W artinya oli mesin dapat digunakan untuk suhu rendah.
Baca Juga : Pengaruh Viskositas Oli Mesin Terhadap Kerja Mesin
Semakin rendah angkanya, semakin rendah suhu di mana oli dapat digunakan untuk perlindungan mesin dengan aman dan efektif. Lalu, angka yang lebih tinggi mencerminkan perlindungan lebih baik pada kondisi panas dan beban tinggi. Angka 10 adalah oli mesin dapat mengalir pada suhu sekitar -30 derajat Celcius (Pour Point). Lalu angka 30 berarti oli mesin dapat bekerja hingga di atas 200 derajat Celcius (Flash Point).
Di lain sisi, sistem pendinginan mesin juga sudah didesain untuk mampu bekerja sesuai kebutuhan di berbagai temperatur. Tapi jika kondisi macet yang membuat kendaraan relatif diam, aliran udara untuk mendinginkan cairan di radiator tidak cukup memadai sehingga berimbas pada penurunan efektivitas sistem pendinginan mesin.