Apa itu Sasis Monokok?

Apa itu Sasis Monokok?

Sebagai pengguna mobil, sudahkah mengenali jenis sasis yang digunakan mobil Anda? Mari kita mulai dengan yang paling jamak ditemui saat ini, sasis monokok (monocoque). Kata Monocoque ini dari gabungan dua kata yang berasal dari Yunani dan Perancis. Mono dari Bahasa Yunani dengan arti tunggal dan coque dari bahasa Perancis yang berarti cangkang.

Sasis monokok adalah sebuah struktur dimana bodi dan sasis tergabung sebagai satu bagian. Struktur ini membuat beban dan stres yang terbentuk disalurkan ke sekujur objek layaknya cangkang telur.

Struktur ini awalnya digunakan dalam pembuatan kapal laut sebelum akhirnya merambah ke dunia otomotif. Pada 1922, Lancia Lambda menjadi mobil produksi massal pertama yang menggunakan konstruksi monokok.  Lalu pada 1930-an, produsen mobil lainnya yakni Opel dan Citroen turut bereksperimen menggunakan konstruksi monokok tapi dengan desain mereka masing-masing.

Dalam perkembangannya, bahan aluminium pertama kali digunakan dalam struktur sasis monokok pada 1962 untuk mobil balap Lotus 25 dalam ajang Formula 1. Kemudian berlanjut dengan memanfaatkan bahan yang lebih ringan dan kuat seperti serat karbon.

Tim Mclaren menjadi yang pertama mengenalkan sasis monokok dengan bahan serat karbon yang diperkuat dengan polimer lewat mobilnya prototipenya, Mclaren MP4/1. Kemudian Mclaren F1 menjadi mobil pertama yang diproduksi secara massal dengan struktur sasis monokok berbahan serat karbon pada 1992.

Sasis monokok ini memberikan berbagai kelebihan jika dibandingkan dengan sasis tangga (ladder) yang lebih dulu digunakan untuk mobil produksi massal. Yang utama adalah meningkatnya faktor keselamatan penumpang di dalam mobil. Penggunaan baja di sasis ini sangat diperhitungkan karena berfungsi sebagai bantalan dan menjadi struktur penyangga agar lebih aman.

Selain itu, sasis monokok dapat mengurangi perubahan bentuk akibat tumbukan yang terpusat hanya pada satu titik karena stres yang disalurkan merata ke seluruh bodi. Tingkat kekakuan sasis monokok ini juga terbilang tinggi, sehingga memungkinkan untuk menggunakan sistem suspensi yang didesain agar lebih nyaman. Begitu pula dengan ruang kabin yang bisa lebih dimaksimalkan, sehingga bisa makin lega.

Tak hanya itu, sasis monokok juga memiliki bobot yang lebih ringan dan efeknya dapat meningkatkan pengendalian, performa, dan efisiensi mobil yang mengadopsinya. Untuk proses produksi mobil dengan sasis monocoque menggunakan bahan baku lebih sedikit dan tidak membutuhkan sasis tambahan.

Tapi karena tingkat kerumitannya tinggi, proses produksi memakan waktu lebih lebih lama. Makanya untuk mereduksi waktu produksi, produsen mobil pun menggunakan komputer analisis untuk mendesain sasis monokok.

Begitu pula jika terjadi kerusakan pada sasis akibat benturan. Biaya perbaikannya relatif lebih mahal ketimbang sasis lain. Hal ini karena prosesnya lebih sulit yang membutuhkan ketelitian dan waktu cukup lama.