
04 Jul Alasan Kenapa Catalytic Converter Mobil Jadi Incaran Maling
Alasan Kenapa Catalytic Converter Mobil Jadi Incaran Maling
Kasus pencurian catalytic converter belakangan ini kian marak. Meski catalytic converter terpasang pada sistem knalpot mobil dan motor, rata-rata korbannya adalah para pemilik mobil. Kenapa demikian? Hal itu disebabkan catalytic converter pada mobil yang berupa komponen tersendiri, sehingga bisa dilepas secara terpisah. Hasilnya, ya tentu lebih mudah dicuri. Beda dengan catalytic converter pada sepeda motor yang menyatu dengan keseluruhan knalpot, sehingga lebih menyulitkan pada proses pencuriannya.
Lantas kenapa catalytic converter mobil, begitu berharga dan jadi incaran maling? Sebelum itu, kita bahas sedikit mengenai apa itu catalytic converter dan fungsinya pada kendaraan.
Catalytic converter yang terpasang rangkaian sistem knalpot berfungsi untuk menyaring gas buang hasil pembakaran dan mengubahnya menjadi emisi yang lebih ramah. Memanfaatkan sebuah filter berukuran mikron, komponen ini mengubah gas buang berupa karbon monoksida (CO), hidrokrabon yang tidak terbakar (HC) dan nitrogen oksida (NOx) menjadi karbon dioksida (CO2), nitrogen (N2) dan uap air (H2O) yang lebih ramah lingkungan.
Baca Juga : Gejala Catalytic Converter Bermasalah
Setelah mesin dinyalakan, gas buang yang beracun itu menuju pipa knalpot dan melewati catalytic converter. Ruang dalamnya didesain seperti sarang lebah yang terbuat dari keramik yang dilapisi katalis seperti platinum, palladium, dan rhodium. Dengan temperatur sekitar 420 derajat celcius, katalis itu mengubah gas beracun itu tadi menjadi oksigen, karbon dioksida dan air.
Nah, kandungan platinum, palladium, dan rhodium ini lah yang diincar para pencuri. Ketiga logam ini memiliki harga yang selangit. Harga per ons platinum saat ini, bisa mencapai 906 Dolar AS atau sekitar Rp 13 jutaan. Sementara palladium lebih mahal lagi, yaitu mencapai 1.800 Dolar AS atau setara Rp 26 jutaan per onsnya. Rhodium jadi yang paling mahal, dengan harga per ons menyentuh harga 14.000 Dolar AS atau setara Rp 207 jutaan! Pantas saja jadi incaran maling.